Skip links

Latar Belakang

Berangkat dari sebuah pengalaman tidak menyenangkan ketika seorang anak yang telah lulus SMP tidak bisa mengambil ijazahnya karena dianggap belum membayar uang pangkal. Dia pun pulang dengan tangan hampa dan menceritakan semua ke orang tuanya.

Tidak terima karena merasa sudah melunasi dan mengirimkan bukti transfer di 3 tahun yang lalu. Sayangnya sekolah tidak punya catatan dan Admin juga lepas tangan. Padahal mungkin saja masih ada di whatsapp sekolah yang biasa menerima bukti uang pembayaran. Dana itu cukup besar, sangat merugikan kalau harus membayar dua kali.

Ibunya kemudian mendatangi Bank untuk mencetak rekening koran. Kasir Bank rupanya kesulitan melacak pembayaran yang sudah lama dan tidak jelas kapan waktunya. Sambil menunggu jawaban dari kasir, si Ibu berhasil menemukan bukti transfer dari tumpukan gambar yang tersimpan di memory hapenya.

Bukan fiksi, karena kisah ini dialami oleh salah satu pendiri Gradya. Apa jadinya jika hal ini menimpa orang tua yang tidak menyimpan struk pembayaran selama 3 tahun. Apa jadinya jika sekolah tidak punya catatan dan bukti terima pembayaran.

Inilah yang mendorong kami, menciptakan sebuah sistem manajemen keuangan sekolah yang modern dan berbasis cloud, mampu mencegah kesalahan yang merugikan dan bisa dioperasikan dari mana saja.

Visi dan Misi